Sebagai salah satu produsen smartphone (ponsel pintar) terbaik di Indonesia, EVERCOSS (baca: everkos) kembali mendapatkan penghargaan Indonesia Original Brand (IOB) 2016 untuk kategori Tablet Computer. Penghargaan itu diperoleh EVERCOSS dari hasil survei yang telah dilakukan oleh majalah SWA dan Business Digest. Keduanya merupakan majalah yang mengulas perusahaan-perusahaan sukses di Indonesia.
Sebelumnya EVERCOSS juga sempat mendapatkan penghargaan Indonesia Best Brand Awards (IBBA) 2015 untuk kategori Best Local Smartphone. Penghargaan itu juga diperoleh dari majalah SWA selama dua kali berturut-turut pada periode 2014 dan 2015. Hal ini tentu membuktikan bahwa dari tahun ke tahun, produk dan merk EVERCOSS tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang penghargaan IBBA 2015 yang didapatkan oleh EVERCOSS
Penghargaan IOB 2016 ini diterima langsung oleh Nina Ratna selaku CMO (Chief Marketing Officer) dari EVERCOSS yang diberikan langsung oleh Kusnan M. Djawahir, Wakil Pemimpin Redaksi majalah SWA dan Rohmat Purnadi sebagai General Manager di majalah Business Digest. Pemberian penghargaan itu berlangsung pada acara Malam Penghargaan Indonesia Best Local Brand 2016 yang diadakan di Ballroom Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu 8 Juni 2016.
Membahas tentang penghargaan yang diperoleh EVERCOSS, Indonesia Original Brand merupakan penghargaan khusus untuk merk asli Indonesia. Merk yang berhasil menjadi pemenang, biasanya memiliki kinerja bagus, pangsa pasar yang signifikan (merajai pasar), memiliki brand awareness (kesadaran merk) yang tinggi, dan tentunya mampu bersaing dengan merk lain.
Namun, tidak semua merk asli Indonesia bisa masuk ke dalam nominasi penghargaan ini. Untuk bisa masuk nominasi IOB, sebuah merk harus berhasil memenuhi beberapa kriteria. Merk tersebut harus lahir dan dipatenkan di Indonesia, sudah berjalan minimal lima tahun, masuk sebagai pemain utama di Indonesia, dan memiliki konsep R&D (pengembangan dan riset) serta merk yang jelas.
Kemudian dalam melakukan survei, pihak majalah SWA dan Business Digest menggunakan tiga parameter utama, yaitu Satisfaction (kepuasan), Advocacy (rekomendasi publik), dan Foreign Local Comparison (perbandingan dengan merk luar negeri). Ketiga parameter itu kemudian disebarkan melaui survei yang dilakukan di enam wilayah besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan.
“Hal ini merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia percaya dan loyal terhadap merk EVERCOSS . Kita sangat bangga dengan penghargaan ini. Artinya, apa yang telah kita lakukan, baik dari sisi marketing, product development, dan segala aspek yang mendukung perkembangan produk dan merk ini, sudah sampai ke tangan konsumen,” ungkap Nina.
Beberapa produk tablet andalan yang telah dikeluarkan oleh EVERCOSS adalah Elevate Tab V, AT7S, dan AT8A. Ketiga perangkat tersebut menggunakan sistem operasi Android dan dijual dengan kisaran harga di bawah Rp2 jutaan, yang mana jauh lebih murah dibandingkan merk-merk lain. Sehingga tidak heran, banyak masyarakat Indonesia jatuh hati dan memutuskan membeli tablet EVERCOSS dengan harga terjangkau.
Tidak lupa Nina juga mengungkapkan rencana ke depan yang akan dilakukan oleh EVERCOSS:
“Terus membangun brand EVERCOSS, yaitu sebagai brand nasional, tapi tidak menutup kemungkinan untuk go International. Kemudian secara produk, kualitas akan terus kita tingkatkan. Selain itu kami juga akan terus melakukan inovasi, baik secara hardware maupun software.”
Pada saat yang bersamaan, Nina juga menyampaikan pesan tambahan kepada masyarakat Indonesia yang sudah percaya dan setia menggunakan produk EVERCOSS mengenai program sosial yang dilakukan oleh perusahaan teknologi ini. “Aspek dari perusahaan ini juga akan terus kami tingkatkan untuk membangun ekosistem yang terintegrasi,” imbuh Nina.
Dua program sosial yang tengah dilakukan oleh EVERCOSS adalah DNA Initiative dan DNA Labs. DNA Initiative adalah aktivitas mendidik murid SMK di Indonesia melalui kurikulum teknologi. Sedangkan DNA Labs merupakan sebuah laboratorium praktik untuk melakukan uji coba reparasi smartphone, ROM flash, dan application injection.
